Wednesday, April 9, 2014

Menunggu 19 Tahun

Hari rabu tanggal 9 april 2014 adalah puncaknya pesta demokrasi negara Indonesia. Setelah sejak awal januari 15 partai peserta pemilu berkampanye menyampaikan visi dan misinya untuk mewujudkan Indonesia lebih baik. Hampir seluruh warga berbondong-bondong menuju ke TPS ( Tempat Pemungutan Suara) untuk menggunakan hak pilih.

Begitu juga dengan Sa sebagai warga yang telah terdaftar menjadi DPT (Daftar Pemilih Tetap) akan menggunakan hak pilih untuk memilih calon legislatif meliputi: DPRD tingkat kabupaten/kota, DPRD tingkat provinsi, DPR RI dan DPD. Pemilu 2014 ini menjadi pemilihan perdana Sa diumur 19th lebih ini, karena syarat menjadi pemilih umur harus lebih dari 17th, kebetulan saat umurku tepat 17th tahun lalu tidak ada event pemilu.

Pemilihan didaerah Sa tinggal di perdukuhan Tampungan dibagi menjadi 2 TPS yaitu TPS 26 dan TPS 27. TPS 26 menjadi tempat bersejarah bagi Sa karena ini menjadi tempat pencoblosan perdana, tempatnya ndak jauh hanya sekitar 200 m dari rumah. Dalam surat pemberitahuan pemungutan suara tertera mulai pukul 07.00 s/d selesai, Sa berangkat dari rumah sekitar pukul 9.00 dengan jalan kaki karena jarak ke TPS dekat. Sampai TPS 26 ternyata dah banyak warga yang antri untuk memilih. Antusias warga didaerah Sa tinggal sangat besar, mulai dari pemilih pemula seperti Sa, orang dewasa maupun orang tua semangat untuk datang ke TPS. Sebelum duduk di antrian Sa menyerahkan surat pemberitahuan kepada petugas untuk didata ulang, nanti akan dipanggil satu-satu oleh petugas sesuai urutan.

Didekat tempat duduk antrean juga ditempel daftar partai dan semua nama caleg, cara pencoblosan, denah TPS ini juga bisa buat kegiatan baca-baca sambil menunggu panggilan atau ngobrol ngalor ngidul  bareng warga. Ngobrol ngalor ngidul sembari menunggu panggilan agar tidak nglangut bisa menjadi media srawung dengan tetangga sekitar, seperti yang Sa lakukan kemaren bareng teman-teman. Ndak kerasa karena keasyikan ngobrol nama Sa dipanggil oleh petugas, Sa langsung diberi 4 surat suara yang berbeda warna oleh petugas.
-Warna Hijau: untuk pemilihan DPRD tingkat kabupaten/kota,
-Warna Biru: untuk pemilihan DPRD tingkat provinsi,
-Warna Kuning: untuk pemilihan DPR RI,
-Warna Merah: untuk pemilihan DPD.
Setelah mencoblos bless bless bless bless dibilik, kemudian surat suara dimasukkan kedalam kotak suara yang telah disediakan, jangan sampai salah warna dalam memasukkan surat suara. Ini juga jangan sampai ketinggalan mengeclupkan jari kedalam tinta, salah satu jari tangan saja, ndak perlu jari kaki karena itu kurang sopan dan tidak bisa dipamerkan keteman-teman. Jika jari sudah terkena tinta, itu tandanya sudah menggunakan hak suara.

Karena siangnya ada kegiatan lain, Sa ndak bisa mengikuti sampai akhir proses perhitungan suara, dan setelah selesai urusan langsung pulang tunggang langgang. Sampai rumah buru-buru pegang hape dan segera update di sosial media bawa sudah mencoblos. :D
Karena dunia harus tau bahwa Sa sebagai warga yang baik sudah berpartisipasi dalam pemilu 2014, walaupun belum tentu kegiatan pemilu menjadikan negeri ini menjadi lebih baik.

Banyak penawaran-penawaran saat hari pemilu, bila menunjukkan jari yang sudah dicelupkan tinta dapat diskon untuk pembelian disalah satu supermarket atau dapat gratis secangkir coffee. Akun twitter idolak GEISHA BAND  juga ndak ketinggalan mengadakan kuis, kuis ini berhadiah CD ALBUM. Dengan cara foto jari tanda telah mencoblos dengan latar belakang koleksi album Geisha kemudian mentions di akun @geishaindonesia, ini akan dipilih 5 orang pemenang. Iseng-iseng Sa ikut lah dan berharap semoga menang, dan sorenya Sa dapat mention bahwa Sa salah satu pemenang bareng 4 temen lainnya.

Umur berapakah saat pertama anda mengikuti pemilu?

Surat Pemberitahuan Pemungutan Suara
Ini jari bukan kaki
Jari berlatar belakang album Geisha
Pemenang kuis